Kalau kamu nonton Premier League belakangan ini, pasti kamu sering ngelihat sosok jangkung nomor 8 di lini tengah Everton. Mainnya galak, tapi rapi. Gak neko-neko, tapi dominan. Siapa dia? Amadou Onana.
Pemain satu ini bukan tipe yang suka sorotan. Tapi coba tanya pelatih, tanya pemain lawan, atau tanya siapa pun yang pernah duel di lini tengah Premier League—mereka semua bakal bilang hal yang sama: “Onana itu ribet banget dilawan.”
Masih muda, badannya udah kayak gelandang NBA, tapi mainnya disiplin dan cerdas. Waktunya kita bahas siapa sebenarnya Amadou Onana dan kenapa dia jadi komoditas panas di pasar transfer gelandang bertahan.
Awal Karier: Bukan dari Belgia, Tapi Lahir di Dakar
Amadou Zeund Georges Ba Mvom Onana lahir 16 Agustus 2001 di Dakar, Senegal. Tapi dia besar di Belgia, dan itulah yang akhirnya bikin dia pakai seragam timnas Belgia.
Dia dari keluarga keturunan Senegal dan Kamerun, dan sejak kecil udah kelihatan beda:
- Badannya tinggi jauh di atas rata-rata
- Atletik banget
- Punya agresivitas alami
Onana mulai dari akademi kecil di Belgia, lalu pindah ke Anderlecht, kemudian ke akademi Hoffenheim di Jerman. Di sini dia mulai dikenal sebagai gelandang box-to-box atau DM yang punya semua elemen:
- Fisik kuat
- Intersep bagus
- Passing cukup akurat
Dan ya, tim-tim Eropa mulai melirik.
Lille: Perkenalan ke Panggung Eropa
Tahun 2021, Onana gabung ke Lille di Ligue 1. Klub ini emang jago banget grooming pemain muda. Walaupun dia baru gabung, Onana langsung dapat menit bermain yang cukup banyak.
Di Lille, dia mulai nunjukin karakter permainannya:
- Gelandang bertahan yang bisa jadi destroyer
- Jago banget dalam duel fisik
- Cepat nutup ruang lawan
- Visioner dalam build-up, meski masih butuh jam terbang
Satu musim di Lille cukup buat narik perhatian klub-klub Premier League. Dan di musim panas 2022, Everton ngegas duluan.
Gabung Everton: Jalan Panjang Jadi Raja Tengah
Onana gabung Everton di usia 21 tahun dengan harga sekitar £33 juta. Gak kecil. Tapi Everton percaya dia bisa jadi pilar utama buat ngebangun ulang tim yang lagi goyah.
Di Everton, Onana langsung:
- Jadi starter reguler
- Ngisi posisi No. 6 (gelandang bertahan), kadang juga No. 8
- Dikenal karena recoveries dan kemampuan baca serangan lawan
- Jadi pemecah ritme lawan dengan tekel bersih tapi keras
Fans Everton suka banget karena Onana bukan tipe “malas-malasan” meski tim lagi struggling. Lo bisa liat dia selalu:
- Press tinggi
- Backtrack lari maksimal
- Jaga shape tim sambil ngatur ritme operan
Dia tuh tipe pemain yang main buat tim, bukan buat stats pribadi.
Fisik vs Otak: Kombo Mematikan
Amadou Onana punya fisik 195 cm, tapi jangan kira dia cuma ngandelin badan. Dia juga:
- Sering jadi pemutus build-up lawan lewat anticipation
- Ngelakuin tekel sambil berdiri yang bersih banget
- Punya passing progresif (long ball ke sayap atau through ball)
- Jago adaptasi gaya main, bisa lambat atau cepat tergantung lawan
Jadi kalau lo kira dia cuma brute force, lo salah. Onana tuh definisi “bisa ngacak-ngacak lawan tanpa ngacak-ngacak formasi.”
Kualitas yang Diburu Klub Top
Gelandang kayak Onana itu langka. Banyak tim butuh:
- Fisik? Check.
- Disiplin posisi? Check.
- Bisa build-up? Check.
- Masih muda? Big check.
Gak heran kalau dia masuk radar:
- Arsenal
- Chelsea
- Manchester United
- Barcelona (pernah dikaitkan)
Tapi Everton pasang harga tinggi. Dan Onana sendiri pernah bilang:
“Saya belum selesai di sini. Masih banyak yang bisa saya bantu buat klub ini.”
Kalimat kayak gitu yang bikin dia makin disukai—karena gak sekadar fokus pindah, tapi juga bangun fondasi tim yang lagi berjuang.
Timnas Belgia: Siap Jadi Generasi Baru
Onana debut buat timnas Belgia tahun 2022. Dan langsung dapet peran penting karena generasi emas Belgia lagi masuk masa transisi.
Dengan Witsel udah makin tua, dan Tielemans kurang konsisten, Onana mulai diproyeksikan jadi gelandang inti. Di Piala Dunia 2022, dia sempat main, dan performanya cukup solid walau Belgia gagal total secara tim.
Sekarang, bareng pemain muda lain kayak Doku, Openda, dan Theate, Onana siap jadi wajah baru Red Devils. Bukan cuma karena potensinya, tapi karena kehadirannya ngubah cara main Belgia—lebih agresif, lebih hidup.
Karakter di Luar Lapangan: Pemimpin Diam-Diam
Onana bukan tipe pemain yang sering tampil di media. Tapi dari gestur dan cara mainnya, jelas banget dia punya leadership.
Beberapa hal yang nunjukin sisi ini:
- Gak gampang terpancing emosi
- Selalu “ngingetin” rekan tim pas posisi longgar
- Terlihat sering diskusi sama pelatih di pinggir lapangan
Dan meskipun usianya masih 22-an, di Everton dia udah kayak “wakil kapten gak resmi” di lapangan.
Kelemahan? Ada, Tapi Bisa Diasah
Namanya pemain muda, pasti belum sempurna. Beberapa kelemahan Onana yang kadang kelihatan:
- Belum seefisien Rodri dalam passing jarak pendek
- Kadang terlalu over-commit pas duel
- Decision-making di zona akhir masih bisa lebih matang
Tapi inget, dia baru masuk musim ketiga di level top Eropa. Dan perkembangannya tiap musim tuh kelihatan banget naik.
Masa Depan: Elite Defensive Midfielder Loading…
Kalau gak ada cedera parah atau drama kontrak, Amadou Onana bisa jadi:
- Gelandang bertahan elite Eropa
- Pemain kunci di klub top 6 EPL
- Pemimpin generasi baru Belgia
Lo bisa bayangin dia tandem sama Rice, Rodri, atau main di depan tiga bek sambil jadi inisiator serangan. Dan semua itu bukan mimpi—karena fondasinya udah dibangun dari sekarang.
Penutup: Onana Gak Main Buat Hype, Tapi Buat Jadi Jawaban
Amadou Onana bukan bintang TikTok bola. Dia bukan pemain yang gaya-nya dicari-cari buat konten. Tapi dia adalah tipe gelandang yang dicari semua pelatih. Yang kalau gak ada, tim lo bolong. Tapi kalau ada, semua elemen tim bisa kerja maksimal.
Dia masih muda, masih terus berkembang, tapi karakter, visi, dan kerja kerasnya udah level top. Lo mungkin belum lihat namanya trending setiap pekan, tapi jangan kaget kalau dalam 2–3 musim, Onana jadi salah satu gelandang bertahan terbaik di Eropa.